You need to enable javaScript to run this app.

BPMP Sulteng Laksanakan Bimtek Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran melalui Penguatan Literasi

  • Minggu, 15 Oktober 2023
  • Administrator
  • 0 komentar
BPMP Sulteng Laksanakan Bimtek Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran melalui Penguatan Literasi

DIKBUD BANGGAI - Krisis pembelajaran di Indonesia tidak terbantahkan. Hal ini tergambar dari rendahnya kompetensi dasar siswa, salah satunya literasi. Penguatan literasi sangat dibutuhkan untuk mendukung pemulihan pembelajaran. Berbagai pengukuran hasil belajar siswa (seperti hasil tes PISA, AKSI, dll) menunjukkan masih relatif rendahnya kualitas hasil belajar di Indonesia. Data hasil Asesmen Nasional tahun 2021 menunjukkan bahwa 1 dari 2 peserta didik belum mencapai kompetensi minimum literasi dan 2 dari 3 peserta didik belum mencapai kompetensi minimum numerasi.

Kemendikbudristek telah melakukan berbagai upaya dalam rangka pemulihan dan transformasi pembelajaran. Salah satu upaya yang telah dilakukan melalui peluncuran episode Merdeka Belajar.

Sebagai tindak lanjut kebijakan Pemerintah, Balai Penjaminan Mutu Pndidikan (BPMP) Provinsi Sulawesi Tengah, menyelenggarakan Bimbingan Teknis Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran melalui Penguatan Literasi kepada Kepala Sekolah dan Guru di tiga Daerah yaitu Kabupaten Banggai, Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Banggal Laut yang berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 14 s.d 16 Oktober 2023 bertempat di Hotel Estrella Luwuk. Kagiatan ini menghadirkan peserta 100 orang yang terdiri dari Kabupaten Banggai 72 Orang, Kabupaten Banggai Kepulauan 20 Orang dan Kabupaten Banggai Laut 8 Orang. Sasaran Peserta adalah Satuan Pendidikan yang memiliki capaian Literasi masih rendah.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banggai, Syafrudin Hinelo, S.STP, M.Si pada Sabtu, 14 Oktober 2023.

Terdapat beberapa Intervensi Pemerintah  dalam rangka Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran melalui Penguatan Literasi pada satuan pendidikan melakukan intervensi secara khusus diantaranya : 

Pertama, mengangkat kepala sekolah dan pengawas sekolah dari program Guru Penggerak. Program ini diharapkan menempa guru sebagai pendorong transformasi pendidikan di Indonesia.

kedua dengan menempatkan mahasiswa peserta program Kampus Merdeka di SD dan SMP yang menjadi prioritas untuk diintervensi.

Ketiga, menyediakan dan mendistribusikan buku bacaan bermutu di sekolah prioritas.

Keempat, bekerja sama dengan mitra pembangunan dan

Kelima, melakukan advokasi perencanaan berbasis data khususnya untuk membenahi kompetensi dasar literasi.

 

R@st

 

Bagikan artikel ini:

Beri Komentar